BAB XI : Tuhan, Bolehkah Aku Kembali Walau
Cuman Sesaat?
Sampai sekarang keadaanku
menjadi lebih buruk dan tidak seperti biasanya. Kanker itu sudah menyebar
kemana-mana bahkan membuat tubuhku telah lumpuh sebagian. Saat operasi kemarin,
dokter menyuntikkan obat-obat keras yang membuat tubuhku meronta-ronta
kesakitan.Dokter mengatakan pada ayah bahwa waktuku sudah tidak lama lagi.
Usaha terakhir ayah sudah sia-sia, kanker it uterus menyebar kemana-mana. Ayah
hanya menangis dan frutasi dan menurutin semua permintaanku. Saat aku koma, aku
bermimpi merasa bahagia sedang berjalan di Korea. Ketikaku sedang
berjalan-jalan semua orang tersenyum padaku. Aku melihat rumah yang dihiasi
bunga melati, ingin rasanya aku masuk kesana, tapi pintu pagar itu sangat
tinggi sekali. Setelah beberapa saat, seorang wanita keluar dengan pakaian
serba puti. Wanita itu cantik sekali dan membawa bunga melati di keranjang, dan
menyerahkannya padaku. Dan aku memberikan sebuah surat pada wanita itu, dan
wanita itu boleh baca kalau aku sudah tidak kembali lagi. Ketika aku pergi, ia
tampak membaca suratku, akupun berlari menuju jalan yan tak asing dan terus
berlari hingga melati yang kupegang terjatuh satu persatu. Dan aku meminta maaf
pada semua orang disekitarku.
Tepat tanggal 25 Desember 2006,
keke menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11 malam
Tidak ada komentar :
Posting Komentar