- PENGERTIAN STRUKTUR
Struktur adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian baik secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan ,bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain :
- Spesialisasi pekerjaan ,berisi tugas dalam organisasi
- Departementalisasi, mengelompokkan pekerjaan ,berupa proses.
- Rantai komando, wewenang yang membentang dari puncak organisasi dan menjelaskan tanggungjawab.
- Rentang kendali , arahan manajer secara efisien dan efektif.
- Sentralisasi dan Desentralisasi , tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
- Formalisasi ,berisi sejauh mana pekerjaan dalam sebuah organisasi.
- Adanya pengorganisasian proses pekerjaan;
- Adanya deskripsi berkenaan dengan wilayah atau lingkup kerja;
- Adanya deskripsi tugas kerja;
- Adanya identifikasi kompetensi;dan
- Adanya Identifikasi kompetensi perorangan.
- KEPEMIMPINAN ORGANISASI
Pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan pengikut. Artinya, pemimpin tidak berdiri dan bekerja sendiri, tetapi membutuhkan hal-hal lain yang masuk dalam komponen kepemimpinan:
- Pemimpin, yaitu orang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi.
- Kemampuan menggerakkan, yaitu bagaimana pemimpin menggerakkan pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi.
- Pengikut, yaitu orang yang berada dibawah otoritas seorang pemimpin.
- Tujuan yang baik, yaitu apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
- Organisasi, yaitu wadah atau tempat kepemimpinan berada.
- KONSEP ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN
Proses pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
- Pembagian kerja yang harus dilakukan dan menugaskannya pada individu tertentu, kelompok-kelompok dan departemen.
- Pembagian aktivitas menurut level kekuasaan dan tanggungjawab.
- Pembagian/pengelompokkan tugas menurut tipe dan jenis berbeda-beda.
- Penggunaan mekanisme koordinasi kegiatan individu dan kelompok.
- Pengaturan hubungan kerja antara anggota organisasi.
Konsep dasar kepemimpinan :
Kepemimpinan merupakan suatu aktivitas. Kepemimpinan mengandung konsep pengaruh dimana pengikutnya mentaati,mengikuti atau melaksanakan apa yang dikehendaki pemimpinnya. Terdapat dua pelaku, yaitu pemimpin dan pengikut di pihak lain.
Kepemimpinan merupakan proses mencapai tujuan untuk mendapatkan hasil. Mengarahkan anggota agar memiliki kesadaran dan tanggungjawab. Dalam fungsi kepemimpinan selalu berada dalam variabel situasional.
Tipe-tipe pemimpin dapat dikelompokkan berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1. Tipe Otokratis
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, menganggap bawahan sebagai alat, tidak menerima kritik, saran dan pendapat.
2. Tipe Militeristis
Menggerakan bawahan dengan sistem perintah, bergantung kepada pangkat dan jabatannya, sukar menerima kritikan dari bawahannya.
3. Tipe Paternalistis
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya , bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik
Mempunyai daya tarik ,sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
5. Tipe Demokratis
Pemimpin bagi organisasi modern, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, berusaha mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi, tanpa kepemimpinan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Oleh karena itu kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses.
Pemimpin dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok. Budaya organisasi dapat tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu yang bekerja dalam suatu organisasi, dan diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru.
MODEL-MODEL DESAIN
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
1. Desain Organisasi Mekanistik.
- Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
- Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
- Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
- Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
- Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
- Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
2. Desain Orgranisasi Orgranik.
- Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
- Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
- Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
- Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
- Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
- Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
- Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya.
Desain struktur subunit didesain sesuai dengan kontinummekanistik organik dengan cara yang konsisten dengan keadaan kondisi lingkungan, khususnya laju perubahan yamg lebih lambat, ketidak pastian yg lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai demgam desain mekanistik.
Desain teknik integratif tekhnik yang cocok, apakah peraturan, perencanaan atau penyesuaian bersama, bergantung pada tingkat diferensiasi sub unit. Semakin besar diferensiasinya semakin besar perlunya peraturan dan perencanaan.
- KESIMPULAN
- Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam memanfaatkan unsur – unsur 6M yang kesemuaan itu baru dapat diterapkan, jika ada 2 orang atau lebih melakukan kerjasama dalam suatu organisasi yang memiliki (POAC).
- Organisasi hanya merupakan alat atau wadah dalam mencapai tujuan dalam proses implementasinya harus berpedoman bagaimana mengorganisasikan menciptakan kerjasama pasti bisa dalam pencapaian keseimbangan dan keharmoniskan dalam lingkungan organisasi
- Dalam pembahasan Model desain organisasi, ada 2 hal yang termasuk di dalam pembahasan tersebut yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.